Dari Desa Bulu Cina ke Hungaria: Kisah Perjuangan Haru Yunanda Aditiya, salah satu anak sponsor Gugah Nurani Indonesia

Yunanda Aditiya atau biasa dipanggil Nanda adalah pemuda dari Desa Bulu Cina, Medan.  Nanda merupakan salah satu anak sponsor Gugah Nurani Indonesia (GNI) sejak berumur 8 tahun atau ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat ini, ia bekerja di perusahaan engineering di Hungaria dan berkesempatan untuk hadir sebagai delegasi pemuda  (Good Neighbors) di 2024 United Nations Civil Society Conference di Nairobi, Kenya. Perjuangan Nanda untuk sampai di titik saat ini bukanlah hal yang mudah dijalani, berangkat dari keluarga yang kurang beruntung dan sebagai anak paling tua dari 6 bersaudara, ia harus mengupayakan pendidikannya sendiri serta membuka berbagai kesempatan dengan sendiri. Dan dalam perjuangan tersebut, Gugah Nurani Indonesia turut bangga bisa menjadi rekan dan teman untuk melewati proses tersebut bersama-sama.

Nanda sempat berada pada kondisi tidak bisa mendapatkan pendidikan dikarenakan keterbatasan biaya/ekonomi yang menyebabkan Ibu Nanda tidak menyetujui. Terlebih, di wilayah Nanda tinggal adanya anggapan bahwa pendidikan hanya sia-sia dan membuang waktu, orang tua lebih mengharapkan anak-anak kerja dari pada sekolah. Seiring berjalannya waktu, Ibu Nanda hanya sanggup membiayai sekolah hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tapi, Nanda terus mencoba mencari beasiswa dari bangku SMA hingga akhirnya bisa lulus dari Politeknik Medan dan mendapatkan tawaran beasiswa di Hungaria. Didukung program dari universitas dan Pemerintah Lokal, Nanda pergi ke Hungaria untuk program internship. Namun, karena harus membiayai keluarga di tanah air, beasiswa terpaksa ditinggalkan dan Nanda memilih untuk bekerja. Karena prestasinya, Politeknik Medan memberikan beasiswa D3 dan saat ini Nanda sekolah jarak jauh sambil melanjutkan kontrak kerja di Hungaria.

Simak bagaimana pidato Nanda sebagai delegasi pemuda  (Good Neighbors) di 2024 United Nations Civil Society Conference di Nairobi, Kenya.

“Selamat pagi para tamu terhormat,
Habari za asubuhi Kenya, Habari yako? (Selamat pagi Kenya, apa kabarmu?)

Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Masyarakat Sipil Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah memberi saya kehormatan untuk menjadi bagian dari pertemuan luar biasa ini, kepada negara yang indah Kenya, dan kepada Good Neighbors International atas dukungan berkelanjutan mereka dan atas kesempatan-kesempatan berharga yang mereka berikan kepada saya.
Nama saya Yunanda Aditiya, saya berusia 22 tahun dan saya adalah delegasi pemuda dari Indonesia. Saya dibesarkan di sebuah desa di Medan, Indonesia. Namun sekarang, saya memiliki kesempatan untuk tinggal di luar negeri di Hungaria dan bekerja untuk perusahaan Continental Mako.
Hari ini, saya sangat senang berada di acara offsite PBB ini, yang berfokus pada penguatan kerjasama digital dan memanfaatkan potensi ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk kepentingan seluruh umat manusia. Di dunia kita yang semakin terhubung, teknologi digital dan inovasi secara mendalam membentuk setiap aspek kehidupan dan masyarakat kita.






























Di era modern ini, pekerjaan seperti analis data, spesialis pembelajaran mesin, ahli big data, dan layanan TI sangat dibutuhkan. Selain itu, peran seperti pengembang aplikasi, manajer operasional, perencana media sosial, dan ahli pertumbuhan juga berkembang pesat.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan keterampilan digital, kebutuhan untuk kolaborasi di ruang digital juga semakin besar.
Saat ini, bekerja bersama secara digital bukan hanya tren; itu menjadi kebutuhan. Kemajuan teknologi yang cepat menghubungkan kita, menawarkan peluang dan tantangan baru yang melintasi batas-batas. Kolaborasi sangat penting untuk memanfaatkan teknologi digital demi kebaikan semua orang.
Selain itu, kerjasama digital mencakup keamanan siber, privasi data, menjembatani kesenjangan digital, dan mempromosikan keterampilan digital. Dengan berkolaborasi dalam masalah-masalah ini, kita memastikan bahwa revolusi digital mencakup semua orang.
Di dunia di mana informasi mengalir dengan bebas, menetapkan standar bersama untuk penggunaan digital yang bertanggung jawab adalah sangat penting. Ini melibatkan perlindungan privasi dan keamanan data individu sambil mempromosikan transparansi dan akuntabilitas online.
Selain itu, tantangan global seperti perubahan iklim, krisis kesehatan masyarakat, dan ketidaksetaraan ekonomi memerlukan kerjasama digital. Melalui teknologi, kita dapat merancang solusi inovatif untuk masalah-masalah ini, menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan adil.
Teknologi dengan cepat terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari kita, mulai dari hiburan hingga mengakses berita. Dalam pendidikan, teknologi memainkan peran penting, meningkatkan pembelajaran dengan memberikan akses cepat ke pengetahuan, perspektif yang beragam, dan materi interaktif.
Dengan memanfaatkan teknologi, pendidikan menjadi lebih mudah diakses, menarik, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Alat-alat interaktif seperti aplikasi pendidikan dan realitas virtual membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, sementara pengalaman yang dipersonalisasi memenuhi kebutuhan kecepatan dan gaya belajar masing-masing siswa. Pada akhirnya, teknologi mendemokratisasikan pendidikan, memungkinkan pembelajaran seumur hidup dan pengembangan keterampilan.

Indonesia berada di garis depan inovasi, dengan ekosistem teknologi yang dinamis yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mempromosikan inklusi sosial, dan menangani isu-isu kritis.
Dari hiruk-pikuk dunia startup di Jakarta, hingga penelitian terobosan di universitas-universitas di seluruh negeri, teknologi Indonesia semakin diakui secara global. Para inovator mengembangkan solusi untuk pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, dan meningkatkan akses layanan kesehatan serta pendidikan melalui platform digital.
Seiring berkembangnya ekosistem teknologi di Indonesia, penting bagi individu seperti saya untuk memprioritaskan penelitian dan mendorong lingkungan yang mendukung inovasi.
Dalam perjalanan saya, saya harus memprioritaskan penelitian, mendukung teman-teman untuk maju, dan menciptakan lingkungan di mana inovasi dapat berkembang. Sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat teknologi dapat dirasakan oleh semua orang Indonesia, terlepas dari latar belakang atau lokasi mereka.

Sebagai contoh:
Saya dibesarkan dalam keluarga yang kurang mampu, dengan ayah saya meninggalkan kami saat saya berusia delapan tahun, memaksa saya untuk menjadi mandiri sejak dini. Dibesarkan bersama lima saudara oleh ibu saya yang tangguh, saya sangat mencintai ibu saya, terima kasih mam, ia berjuang tanpa lelah untuk kesejahteraan dan hak-hak kami.
Saya mengalami secara langsung kurangnya nilai yang diberikan pada pendidikan dan teknologi di komunitas saya.

Meskipun sikap umum lebih memfavoritkan kerja dibanding pendidikan tinggi, saya tetap teguh dalam keyakinan saya akan pentingnya keduanya. Memilih untuk menentang norma, saya mengejar studi di Politeknik Negeri Medan, dengan spesialisasi di teknik telekomunikasi, dengan fokus pada pengembangan komunikasi digital di Indonesia.
Namun sekarang, dengan kesempatan untuk tinggal di luar negeri di Hungaria, saya bertujuan untuk mendukung keluarga saya secara finansial, sambil meningkatkan pengetahuan dan keahlian saya di bidang teknologi.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan berbeda antara Indonesia dan Hungaria karena perbedaan dalam infrastruktur, sumber daya, dan prioritas pendidikan.
Di Indonesia, kemajuan telah dicapai, tetapi tantangan terkait infrastruktur dan akses teknologi masih ada di beberapa daerah. Namun, upaya sedang dilakukan untuk memanfaatkan teknologi untuk pendidikan, termasuk platform pembelajaran online dan aplikasi seluler, terutama di daerah terpencil seperti saya.
Sebaliknya, Hungaria umumnya memiliki infrastruktur dan sumber daya yang lebih maju untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan. Sekolah seringkali memiliki akses komputer yang lebih baik, konektivitas internet, dan alat pembelajaran digital.
Hungaria juga menekankan literasi digital dan pendidikan ilmu komputer untuk mempersiapkan siswa menghadapi era digital.

Namun kita tahu!!
Meskipun kedua negara menghargai teknologi dalam pendidikan, tingkat implementasi dan akses sumber daya mungkin berbeda karena faktor-faktor seperti perkembangan ekonomi dan kebijakan pemerintah. Meskipun demikian, baik Indonesia maupun Hungaria bertujuan untuk menggunakan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan.
Sebagai kesimpulan, mari kita tegaskan kembali dedikasi kita untuk mewujudkan dunia yang makmur dan adil yang didorong oleh inovasi dan dipandu oleh kolaborasi. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan transformasi teknologi.

Terima kasih atas perhatian Anda. Sampai jumpa lagi, tetap sehat.

Asante sana (Terima kasih banyak)
Kwaheri (Selamat tinggal)
Terima kasih”

Kisah Nanda adalah bukti bahwa dengan kerja keras, semangat, dan tekad yang kuat, seseorang dapat mengatasi segala rintangan dan mencapai kesuksesan. Nanda telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama anak-anak dan pemuda di desanya dan di seluruh Indonesia. Ia menunjukkan bahwa latar belakang dan kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih mimpi dan mencapai tujuan hidup. 
Pendidikan adalah hak setiap individu dan merupakan kunci untuk membuka peluang yang lebih baik di masa depan. Mari terus mendukung dan menginspirasi satu sama lain untuk meraih impian dan mencapai kesuksesan.

























Diedit oleh: Tim FD

Dapatkan banyak keuntungan

Buat akun GNI